Blogger Templates
Posted by Unknown | 0 comments

Pengelompokkan Koloid


Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: 
a.    Sol (fase terdispersi padat)
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol.
b.    Emulsi (fase terdispersi cair)
Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain disebut emulsi. Syarat terjadinya emulsi ini adalah dua jenis zat cair itu tidak saling melarutkan.
c.      Buih (fase terdispersi gas)
Sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair disebut buih. Seperti halnya dengan emulsi, untuk menstabilkan buih diperlukan zat pembuih, misalnya sabun, deterjen, dan protein. Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator).
Berikut adalah tabel pengelompokan koloid beserta contohnya
No.
Fase Terdispersi
Medium Pendispersi
Nama Koloid
Contoh
1.
Padat
Cair
Sol
Sol emas, agar-agar, jelly, cat, tinta, air sungai
2.
Padat
Gas
Aerosol padat
Asap, debu padat
3.
Padat
Padat
Sol padat
Paduan logam, kaca berwarna
4.
Cair
Gas
Aerosol
Kabut, awan
5
Cair
Cair
Emulsi
Santan, susu, es krim, krim, lotion, mayonaise
6.
Cair
Padat
Emulsi padat
Keju, mentega, mutiara
7.
Gas
Cair
Buih, busa
Busa sabun
8.
Gas
Padat
Busa padat
Karet busa, batu apung

Susu termasuk emulsi cair karena zat fase cair terdispersi dalam zat fase cair. Artinya, zat terdispersi berfase cair dan zat pendispersi (medium) berfase cair. Susu murni (dalam bentuk cair) merupakan contoh bentuk emulsi alami karena di dalam susu murni telah terdapat emulgator alami, yaitu kasein. 
Secara makroskopis susu bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra, lalu dapat disaring dengan penyaring ultra. Susu memiliki komposisi yang berkisar pada 87,7% air, 4,9% laktosa (karbohidrat), 3,4% lemak, 3,3% protein, dan 0,7% mineral. Keberadaan campuran partikel laktosa, lemak dan protein yang terdispersi secara merata dalam air ini akan menyebabkan kelakuan sifat materi yang tergolong sebagai koloid. 

0 comments: